Senin, 18 November 2013

LAYER DATA LINK

Deteksi dan koneksi eror

Bahasan ini berhubungan dengan algoritma bagi komunikasi yang reliabel dan efisien antara dua mesin yang berdekatan, yaitu dua mesin yang secara fisik terhubung oleh sebuah saluran komunikasi yang secara konseptual bekerja seperti halnya kabel. Sifat penting sebuah saluran yang membuatnya menyerupai kabel adalah bit-bit diteruskan dalam urutan yang sama dengan sewaktu bit-bit itu dikirimkan. Rangkaian komunikasi sering membuat kesalahan, memiliki laju data yang terbatas, dan terdapat delay propagasi yang tidak nol antara saat bit dikirimkan dengan saat bit diterima. Keterbatasn ini mempunyai implikasi
penting bagi efisiensi pemindahan data.





MASALAH-MASALAH RANCANGAN DATA LINK LAYER
Data link layer memiliki beberapa fungsi spesifik. Fungsi-fungsi ini meliputi penyediaan interface layanan-layanan baik bagi network layer, penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame,
hal-hal yang berkaitan dengan error transmisi, dan pengaturan aliran frame sehingga receiver yang lambat tidak akan terbanjiri oleh pengirim yang cepat.
LAYANAN YANG DISEDIAKAN BAGI NETWORK LAYER
Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer. Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.
 Tiga layanan dari Data Link Layer :
1. Layanan Unacknowledged Connec-tion Less
2. Layanan Acknowledged Connection-Less
3. Layanan Acknowledged Connection-Oriented

1. Layanan Unacknowledged Connectionless
Yaitu dimana mesin sumber mengirimkan sejumlah frame ke mesin yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment bagi diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada koneksi yang dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya frame. Bila sebuah frame hilang sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha untuk memperbaiki masalah tersebu di data link layer. Jenis layanan ini cocok bila laju error sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh layer yang lebih tinggi. Layanan ini sesuai untuk lalu lintas real time, seperti percakapan, dimana data yang terlambat dianggap lebih buruk dibanding data yang buruk. Sebagian besar LAN menggunakan layanan unacknowledgment connectionless pada data link layer.
2. Layanan Acknowledged Connectionless
Layanan inipun tidak menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independent dan secara acknowledgment. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui apakah frame yang dikirimkan ke mesin tujuan telah diterima dengan baik atau tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah ditentukan, maka frame akan dikirimkan kembali, mungkin saja hilangnya acknowledgment akan menyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan beberapa kali dan akan diterima beberapa kali juga. Layanan ini akan bermanfaat untuk saluran unreliablem, seperti sistem tanpa kabel.
 3. Layanan Acknowledged Connection Oriented
Dengan layanan ini, mesin sumber dan tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima.Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima
benar-benar hanya sekali dan semua frame diterima dalam urutan yang benar.Layanan ini juga menyediakan proses-proses network layer dengan ekivalen aliran bit reliabel.
Ada dua pendekatan untuk deteksi kesalahan :
1. Forward Error Control
Dimana setiap karakter yang ditransmisikan atau frame berisi informasi tambahan (redundant) sehingga bila penerima tidak hanya dapat mendeteksi dimana error terjadi, tetapi juga menjelaskan dimana aliran bit yang diterima error.
2. Feedback (backward) Error Control
Dimana setiap karakter atau frame memilki informasi yang cukup untuk memperbolehkan penerima mendeteksi bila menemukan kesalahan tetapi tidak lokasinya. Sebuah transmisi kontro digunakan untuk meminta pengiriman ulang, menyalin informasi yang dikirimkan.

Feedback error control dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Teknik yang digunakan untuk deteksi kesalahan
2. Kontrol algoritma yang telah disediakan untuk mengontrol transmisi ulang

Metode Deteksi Kesalahan :
 1.   Echo
Metode  sederhana  dengan  sistem interaktif .Operator memasukkan data melalui terminal  dan mengirimkan ke  komputer.Komputer akan menampilkan kembali ke terminal, sehingga dapat memeriksa apakah data yang dikirimkan dengan benar.
2.   Error Otomatis
Metode dengan tambahan bit pariti.
Terdapat 2 cara  :
a. Pariti  Ganjil (Odd Parity)
   Yaitu  bit  pariti yang  ditambahkan supaya banyaknya bit "1" tiap karakter atau  data ganjil.
b. Pariti  Genap (Even Parity)
   Yaitu  bit  pariti yang  ditambahkan supaya banyaknya bit "1" tiap karakter atau data genap.
Dengan  bit  pariti  dikenal  3  deteksi kesalahan, yaitu :
a. Vertical Redundancy Check / VRC
Setiap   karakter  yang  dikirimkan   (7  bit) diberi  1  bit pariti.Bit pariti ini  diperiksa oleh penerima untuk mengetahui apakah karakter yang  dikirim benar atau salah. Cara ini hanya dapat melacak 1 bit dan
berguna melacak kesalahan  yang  terjadi pada pengiriman  berkecepatan  menengah, karena kecepatan tinggi lebih besar kemungkinan  terjadi kesalahan  banyak  bit.
Kekurangan : bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat melacaknya karena paritinya akan benar.
Contoh :
ASCII huruf "A" adalah 41h
  100 0001      ASCII 7 bit
1100 0001       ASCII dengan pariti ganjil
0100 0001       ASCII dengan pariti genap

Akibatnya huruf "A" kode ASCII dalam Hex :
- 41  bilamana pariti genapl
- A1 bilamana pariti ganjil
b. Longitudinal Redundancy Check / LRC
LRC untuk  data dikirim secara blok. Cara  ini seperti  VRC hanya saja penambahan  bit  pariti tidak saja pada akhir karakter tetapi juga pada
akhir  setiap blok karakter  yang  dikirimkan.Untuk setiap bit dari seluruh blok karakter ditambahkan 1 bit pariti  termasuk juga bit pariti dari masing-masing karakter.
Tiap blok mempunyai satu karakter khusus  yang disebut Block Check Character (BCC) yang dibentuk dari bit uji. dan dibangkitkan dengan cara
sebagai berikut :
"Tiap bit BCC merupakan pariti dari semua  bit dari blok yang mempunyai nomor bit yang sama. Jadi  bit 1 dari BCC merupakan  pariti  genap dari semua bit 1 karakter yang ada pada  blok tersebut, dan seterusnya"
Kerugian : terjadi overhead akibat penambahan  bit pariti per 7 bit untuk  karakter.
c. Cyclic Redundancy Check / CRC
Digunakan pengiriman  berkecepatan tinggi, sehingga perlu rangkaian elektronik yang sukar.Cara CRC mengatasi masalah overhead dan disebut pengujian berorientasi bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan menggunakan rumus matematika  yang khusus. Satu blok informasi dilihat sebagai sederetan bit yang ditransmisikan. Bit yang ditransmisikan dimasukkan kedalam register geser siklis yang  disebut generator CRC.  Operasi ini didasarkan atas pembagian deretan bit dengan sebuah fungsi khusus. Hasil bagi pembagian diabaikan. Sisanya
disalurkan  sebagai BCS (Block Check  Sequence).Fungsi khusus tersebut disebut generator polynominal.
3.   Framing Check.
Dipakai pada  transmisi  asinkron dengan adanya bit awal dan akhir. Data berada diantara bit awal dan bit akhir. Dengan memeriksa kedua bit ini dapat diketahui apakah data dapat diterima dengan baik atau tidak.
Transmisi asinkron mempunyai bentuk bingkai sesuai dengan ketentuan yang dipergunakan.

Protocol data link


Nama Nama Protokol pada LayerAplikasi/Layer 7
1. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)Adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam suatu jaringan. Intinya dengan adanya DHCP maka akanmampu mengurangi pekerjaan dalam mengadministrasi suatu jaringan komputer berbasis IPyang besar.
2. Domain Name System (DNS)Adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (nameresolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP. DNS biasa digunakan pada aplikasi yangterhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakanhost name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat diimplementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP addresssebuah komputer cukup host name (nama Komputer).Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupundi Intranet.
3. HTTP (Hypertext Transfer Protocol http)Adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World WideWebweb browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke porttertentu di tuan rumah yang jauh (biasanya port 80). Sebuah server HTTP yangmendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode permintaan (request), seperti“GET / HTTP/1.1” (yang akan meminta halaman yang sudah ditentukan), diikuti dengan pesan MIME yangmemiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut,diikut dengan badan dari data tertentu. Beberapa kepala (header) juga bebas ditulis atau tidak,sementara lainnya (seperti tuan rumah) diperlukan oleh protokol HTTP/1.1. Begitu menerimakode permintaan (dan pesan, bila ada), server 200 OK “, dan sebuah pesan yang diminta, atau sebuah pesan error atau pesan lainnya. (WWW).Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen. HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antaraclient dan server. Sebuh client HTTP seperti mengirim kembali kode jawaban, seperti “
4. FTP (File Transfer Protocol)Merupakan sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang digunakan untuk pentransferan berkas / file komputer antar mesin – mesin dalam sebuah Internet.FTPmerupakan salah satu protocol Ineternet yang paling awal dikembangkan dan masihdigunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan / download dan pengunggahan /upload file-file komputer antara klien FTP dan server FTP.
5. TelnetAdalah suatu protokol yang menyamai terminal yang dapat dipakai untuk me-logon ke host jaringan yang jauh. Telnet menawarkan para pemakai suatu kapabilitas dalammengoperasikan program-program secara jauh dan memudahkan administrasi yang jauh.Telnet secara praktis memang disediakan untuk semua sistem operasi dan mengurangiintegrasi dalam lingkungan jaringan yang heterogen.
6. Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)Adalah suatu protokol yang digunakan untuk mengirimkan pesan e-mail antar server, yang bisa dianalogikan sebagai kantor pos. Ketika kita mengirim sebuah e-mail, komputer kitaakan mengarahkan e-mail tersebut ke sebuah SMTP server, untuk diteruskan ke mail-server tujuan.Mail-server tujuan ini bisa dianalogikan sebagai kotak pos di pagar depan rumah kita, ataukotak PO BOX di kantor pos. Email-email yang terkirim akan berada di tempat tersebuthingga si pemiliknya mengambilnya. Urusan pengambilan e-mail tersebut tergantung kapandi penerima memeriksa account e-mailnya.
7. Simple Network Management Protocol (SNMP)Adalah protokol yang dapat digunakan untuk melakukan manajemen jaringan. SNMPmemungkinkan kita untuk mengelola node jaringan seperti server, workstation, router, bridge, dan hub dari host sentral. SNMP dapat dipakai untuk mengonfigurasi device yang jauh, memantau unjuk kerja jaringan, mendeteksi kesalahan jaringan atau akses yang tidak cocok, dan mengaudit pemakaian jaringan.

8. Network File System (NFS)Adalah sebuah kumpulan protokol yang digunakan untuk mengakses beberapa sistem berkasmelalui jaringan. Network File System (NFS) merupakan sebuah protokol yangdikembangkan oleh Sun Microsystem pada tahun 1984 dan NFS didefinisikan dalam RFC1094, 1813 dan 3530 sebagai “DFS” yang mengijinkan sebuah komputer untuk mengaksesfile melalui network seperti akses file di disk local. NFS merupakan protokol yang sangatmendukung dalam pengaplikasian suatu file system yang terdistribusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar